Black metal diawali oleh band Venom pada tahun 1982 lewat album berjudul Black Metal. lalu diikuti oleh band-band seperti Bathory, Mayhem, Mercyfull Fate, Hellhammer/Celtic Forst. semua band ini ter-Influence Venom. Band Black metal masih cenderung bermain Thrash metal. Pada awal 80an sampai 90an, Black metal sangat berkembang di daerah Skandinavia oleh band diatas tadi. Jenis musik metal ini juga termasuk jenis metal underground. Black metal mempunyai Sub-genre bernama NSBM , Neo Nazi Black metal dua komunitas tersebut termasuk yang berpengaruh di komunitas Underground.
Band yang terkenal dari jenis musik ini adalah Dimmu Borgir, Cradle of Filth, Dark Funeral, Emperor dan Immortal
Sabtu, 23 Oktober 2010
Jumat, 22 Oktober 2010
konser metal terbesar se indonesia
Hampir dua tahun publik metal kota Bandung tidak dimanjakan dengan pagelaran konser metal berkualitas. Tercatat konser metal terakhir digelar adalah ketika Bandung Youth Park Fest di tahun 2008 lalu yang menampilkan Beside, Forgotten ,Tjukimay dan lain lain. Dua diantara band itu akhirnya kembali meramaikan konser yang bertajuk Konser Metal terbesar se-Indonesia, yang digelar di lapangan Saparua, 28 Maret 2010 lalu.
Sejak awal bulan Maret 2010, Bandung diramaikan dengan kehadiran poster-poster konser ini di berbagai titik keramaian. Seakan setengah tidak percaya bahwa Burgerkill, Jasad, Forgotten, dan Koil akan tampil di stadion termegah di kota bandung, stadion Siliwangi. Namun beberapa hari sebelum digelarnya acara ini, penulis sempat diberi kabar lewat jejaring dunia maya bahwa venue dipindah ke Saparua karena alasan internal dari pengelola stadion Siliwangi dan durasi pertunjukan juga juga bergeser lebih cepat ke pukul 15.00 WIB, yang tadinya sekitar pukul 17.00 WIB. Itu semua dengan alasan ijin keamanan.
Sejak awal bulan Maret 2010, Bandung diramaikan dengan kehadiran poster-poster konser ini di berbagai titik keramaian. Seakan setengah tidak percaya bahwa Burgerkill, Jasad, Forgotten, dan Koil akan tampil di stadion termegah di kota bandung, stadion Siliwangi. Namun beberapa hari sebelum digelarnya acara ini, penulis sempat diberi kabar lewat jejaring dunia maya bahwa venue dipindah ke Saparua karena alasan internal dari pengelola stadion Siliwangi dan durasi pertunjukan juga juga bergeser lebih cepat ke pukul 15.00 WIB, yang tadinya sekitar pukul 17.00 WIB. Itu semua dengan alasan ijin keamanan.
Sabtu, 16 Oktober 2010
punk di indonesia
Berbekal etika DIY, beberapa komunitas punk di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro.
Berbekal etika DIY, beberapa komunitas punk di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Mereka membuat label rekaman sendiri untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian usaha ini berkembang menjadi semacam toko kecil yang lazim disebut distro.
Rabu, 13 Oktober 2010
P _ U _ N _K
P-U-N-K, mendengar keempat huruf itu, nampaknya ada sebagian orang yang akan menutup kuping, menutup mata ataupun ingin me-remove kata itu dari benaknya karena trauma atas perilaku negatif yang pernah dirasakannya atau takut karena melihat penampilan para anak punk.
Kata ‘punk‘ sebenarnya biasa-biasa saja, namun yang membuat kata itu menakutkan adalah penganut kata-kata tersebut, atau penganut aliran musik keras yang selalu dikaitkan dengan punk. Entah benar atau tidak, banyak orang yang beranggapan dunia punk adalah dunia yang berkaitan tentang hal-hal yang dianggap negatif.
Di tempatku (Blora, Jawa Tengah), aku sudah terbiasa bergaul dengan anak-anak punk, karena mayoritas teman-temanku di Komunitas Anak Seribupulau adalah anak punk. Hampir bosan aku melihat anak punk, entah kutukan atau apa, setiap aku keluar kota, aku juga selalu menemui anak punk. Ironis? Tidak juga. Terlalu berlebihan?
Kata ‘punk‘ sebenarnya biasa-biasa saja, namun yang membuat kata itu menakutkan adalah penganut kata-kata tersebut, atau penganut aliran musik keras yang selalu dikaitkan dengan punk. Entah benar atau tidak, banyak orang yang beranggapan dunia punk adalah dunia yang berkaitan tentang hal-hal yang dianggap negatif.
Di tempatku (Blora, Jawa Tengah), aku sudah terbiasa bergaul dengan anak-anak punk, karena mayoritas teman-temanku di Komunitas Anak Seribupulau adalah anak punk. Hampir bosan aku melihat anak punk, entah kutukan atau apa, setiap aku keluar kota, aku juga selalu menemui anak punk. Ironis? Tidak juga. Terlalu berlebihan?
Kamis, 07 Oktober 2010
sejarah punk rock di indonesia
Punk Muslim berdiri pada Ramadhan 1427 H, hampir 4 tahun lalu, yang digagas oleh seorang Budi Khoironi, yang akrab dipanggil Buce. Buce yang jebolan pesantren ini menganggap masih ada harapan untuk memperbaiki kondisi pemuda yang berada di komunitas punk yang sudah telanjur dianggap hidup tanpa orientasi, antikemapanan, dan meninggalkan agamanya.Susah payah Buce merangkul anak-anak punk dan mengajak mereka kembali ke Islam, agama yang sebagian besar dianut oleh komunitas ini. Pilihan Buce untuk hidup di jalanan adalah pilihan untuk menyentuh objek dakwah yang tak pernah disentuh, yaitu anak-anak jalanan. Keprihatinan dan kesukaan Buce terhadap musik dan kesenian sempat dituangkannya dalam sanggar kesenian bernama Warung Udix Band, sekitar 8 tahun lalu. Di sanggar inilah, anak-anak jalanan berkumpul untuk latihan band sekaligus belajar mengaji. Namun ternyata, kedekatan Buce dengan komunitas punk dan anak jalanan tidak berlangsung lama karena Allah swt memanggil Buce pada Mei 2007. Buce meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Sebelum meninggal, Buce telah menitipkan amanah untuk membimbing dan mengasuh komunitas punk dan anak jalanan tersebut kepada Ahmad Zaki.
punk muslim
Siapa yang menyangka kehidupan jalanan ternyata tak seburuk yang dibayangkan. Di antara segerombolan pengamen, anak-anak jalanan, pedagang asongan, yang kerap diidentikkan dengan minuman keras, ngelem (menghirup aroma lem aibon), narkoba, free sex, dan sebagainya, masih ada setitik cahaya yang memberikan harapan bahwa dakwah di kalangan yang dianggap termarjinalkan ini masih ada dan mungkin dilakukan. Salah satunya adalah komunitas yang menamakan diri mereka Punk Muslim.
Langganan:
Komentar (Atom)